Aku dan Paradigma Mencintai Mu

Di sini aku. Duduk di atas ranjang di dalam ruangan serba putih. Tidak ada apa-apa di sini. Cuman ranjang dengan kasur yang keras berbalut kain putih dan sebuah lemari kecil yang kadang digunakan untuk meja di samping ranjang ini. Aku.. duduk menatap pintu, merenung, berfikir sangat keras, kenapa aku disini. Pintu itu tidak akan bergerak. Tetapi ketika aku berteriak karena sakit di kepala ku mereka akan datang dan memberikan segalanya untuk menolong ku. Apa mereka dokter atau perawat? 

...




Aku sebenarnya tidak pernah tau aku mengidap penyakit apa. Aku punya masalah dengan rasa sakit di kepalaku. Rasa sakit yang seakan membuat aku berfikir apakah aku akan mati? Sakitnya seperti ada jarum yang menusuk-nusuk kepalaku. Seperti ada yang memakan sedikit demi sedikit isi dalam kepala ku. Apakah aku terkena kanker ganas atau semacamnya yang menyerang otak ku? Aku tidak pernah tau. 

Aku sendiri di sini.. aku bahkan hampir tidak mengingat wajah ibu ku. Seperti apa dia? Cantik kah? Kenapa dia tidak pernah datang? Apa dia membuang ku? Karena aku hanya menyusahkan dirinya. Bagaimana dengan ayah ku? Dia laki laki yang seperti apa? Apakah dia mirip dengan ku? Kau tau.. dengan rambut ikal.. kulit agak gelap wajah tirus, bulu mata yang lentik layaknya wanita dan bermata coklat dan tajam ini.. aku cukup tampan kurasa. Jika tidak ada yang memuji mu. Kau bisa memuji diri sendiri kan?

Setidaknya ada satu orang yang peduli dengan ku. Dia selalu datang hampir setiap hari melihat keadaan ku. Dia tidak pernah berbicara padaku atau dia berbicara tapi aku tidak mengerti apa yang dia katakan. Setidaknya dia selalu bisa menjadi pendengar yang baik dan  selalu ada di saat tidak ada orang lain yang meperdulikan aku. Dia akan datang di saat jam makan siang menemani ku makan, makan malam, bahkan di saat kepala ku sakit pun entah bagaimana dia akan selalu datang dan aku mendengar suaranya dengan jelas " Tahan Jo! Tahan Jonatan ..yang kuat !".. di saat itu lah aku masih punya alasan untuk bertahan hidup. 

Hari ini sepertinya sudah hampir siang. Mungkin sebentar lagi dia akan datang. Menemani ku makan. Ada kalanya aku akan makan di meja panjang bersama pasien lainnya. Mungkin tempat ini seperti tempat penampungan orang orang dengan penyakit yang sama dengan ku. Semua terlihat sehat sama seperti aku. Tapi sebenarnya mereka menderita sakit yang amat sangat.. Lihat itu ada seorang mantan tentara sepertinya yang sedang duduk di kursi roda dan menceritakan perjuangannya di Medan perang dengan semangatnya.. sambil memperagakan memegang senjata laras panjang. Setidaknya dia masih mempunyai ingatan tentang hidup sebelumnya. Sepertinya dia sangat berguna dulu. Aku? Entah lah.

Baiklah di sinilah aku. Meja panjang bersih dan sebentar lagi makanan ku datang. Aku sangat berharap dia datang hari ini. Apa yang kita dapat hari ini? Hemm.. nasi, sayur, daging kecil yang terlihat enak dan juga pisang sebagai pencuci mulut. Makanan hari ini terlihat lebih baik dari biasanya. Apa kah hari ini hari yang spesial? 

Kemana dia? Makanan yang spesial membutuhkan orang yang sepesial juga. Aku memperluas pandangan ku ke seluruh sudut ruangan. Mencari dari mana dia datang. Memantau dari kiri ke kanan begitu juga sebaliknya. Kemana dia? Aww!! Sepertinya kepala ku sedikit sakit.. oh tidak apa apa.. mungkin aku harus memejamkan mata sebentar saja. Sepertinya sudah hilang. Saat aku mendongakkan kepala ku dan di situlah aku melihatnya. Tepat di depan mata ku. Dia cantik kan. Dia meletakkan kedua tangan di dagunya sambil memandangi ku. Tersenyum manis ke arah ku. Aku mungkin hampir tidak sadarkan diri ketika senyumnya yang manis itu seperti penyembuh semua rasa sakit ku. Tiap kali aku menatap matanya yang hitam pekat itu. Aku seperti terjatuh ke dalam kegelapan yang sangat hangat bahkan tidak ingin melihat terang lagi. Apa yang ada padanya sangat sempurna. Rambutnya yang selalu tergerai dengan senyum manisnya itu.. dia sangat cantik.. seperti apa cantiknya? Dia lebih cantik dari wanita cantik yang pernah kamu kenal. Sangat sulit menjelaskannya. Tapi dia sangat sempurna. Aku belum pernah tahu namanya .. yang aku tau dia selalu datang dan menemaniku. Entah kenapa dia melakukan itu. Saat bersamanya. Aku seakan tidak bisa berkata apa-apa. Saat bersamanya berlalu begitu cepat. Aku tidak ingin sembuh. Takut dia pergi dan aku kehilangan dia. Tapi di saat bersamaan.. aku ingin sembuh.. dan kembali melihat dunia yang luas bersamanya.. dunia itu luas kan? Banyak hal indah kan? Yang mungkin bisa kami kunjungi.. dan membuat cerita kami sendiri. 

Hal yang selalu dilakukannya adalah memandangi ku dengan raut wajah yang sangat bahagia. Seakan seperti aku lah yang paling penting dalam hidupnya. Mungkin memang seperti itu. Apa aku terlihat seperti badut baginya? Tidak.. dia sangat senang dan nyaman saat bersama ku. Kau tau.. sesuap demi sesuap makanan itu menjadi terasa lebih enak dan memuaskan. Apa ini yang banyak orang sebut cinta. Apa aku merasakan cinta? Apakah dia mencintai ku? Entah lah? Selama ini aku belum pernah menanyakannya atau bertanya kenapa dia melakukan ini. Suapan terakhir makanan ini menjadi penutup makan siang ini. Seperti biasa aku duduk untuk merasakan makanan tadi diolah dalam perut ku. 

Aku melakukan hal yang biasa aku lakukan dengannya.. mulai menceritakan apa yang aku lihat. Apa yang aku pikirkan.. dan dia pendengar yang hebat. Dia selalu memberikan reaksi reaksi dengan segala cerita ku. Cerita ku terdengar seperti sesuatu yang sangat menarik baginya.
Aku pernah berfikir apakah aku harus mengatakan bahwa aku jatuh cinta padanya? Apakah dia punya rasa yang sama dengan ku? Butuh kemampuan lebih untuk mengatakannya. Sudah lama ku pendam perasaan ini. Aku rasa hari ini hari yang tepat mengatakannya. Aku rasa hari ini hari yang cerah
Hari yang bagus untuk mengungkapkan perasaan ini. Jika nanti ternyata dia tidak mencintai ku, aku juga menghargai perasaannya. Tidak akan ada yang tersakiti.  Aku sudah mengumpulkan keberanian ini sejak lama dan inilah saatnya untuk mengungkapkan perasaan ku ini padanya. 

" Aku jatuh cinta padamu" aku rasa suara ku terdengar sangat jelas.

Tapi dia tidak menjawab apa-apa. Ku naikkan kepala ku yang menunduk saat mengatakannya dan kembali melihat wajahnya. Sangat manis. Dia tersenyum padaku. Apa kah dia merasakan hal yang sama dengan ku? Oh tidak!!! apa ini? Penglihatan ku mulai goyang. Aku sangat pusing, jangan!!!! Aku masih ingin melihat senyumnya.. aku tidak kuat menahan tubuh ku. Aku akan jatuh.. tidak!!!!! jangan pergi.. aku cinta padamu...
...
...
...

Dimana aku? Kepala ku masih terasa berat. Sakit. Aku tidak bisa menggerakkan kepalaku dengan baik. Aku terbaring di ranjang ku. Berbaring terlentang menghadap atap putih dan aku hampir tidak mengingat apa-apa. Tidak hanya kepalanya ku. Tapi hampir seluruh tubuh ku terasa lemas. Hari apa kemarin? Apa aku melewatkan beberapa hari? Walaupun sakit entah kenapa aku seperti bisa berfikir lebih jernih dari biasanya.

Aku kembali coba untuk menyesuaikan diri dengan keadaan tubuh ku ini. Aku mulai mengerakkan kelima jari tangan ku dan juga jari-jari kaki ku. Aku mencoba untuk menengok ke kiri dan ke kanan untuk menyesuaikan leher dan tengkukku yang sakit. Aku mulai menggerakkan badan ku dan sepertinya aku merasa lebih baik dari saat aku baru tersadar tadi.

Tidak tau berapa lama aku mencoba untuk menggerakkan tubuhku sehingga rasa sakit ini sedikit demi sedikit terasa hilang. Disinilah aku... Aku duduk di atas kasur.. menghadap dinding putih di depan ku. Tangan ku masih bertumpu pada kasur supaya aku tidak jatuh. Sepertinya aku belum mempunyai banyak tenaga untuk bangun dan berdiri. Pandangan mata ku masih terasa goyang.
Mari mengingat lagi apa yang terjadi. Duduk, keluar ruangan, makan, makanan enak, dan siapa? Mari mengingat apa atau siapa? Kupegang kepala ku dengan kedua tangan ku. Karena aku sangat sulit untuk mengingatnya. Ku pejamkan kedua mata ku.. aku berfikir sangat keras .. siapa?

....
....

Di sini aku berdiri tegak menghadap pintu di depan ranjang ku. Sudah 3 hari berlalu semenjak aku siuman.. masih ada kepingan ingatan yang tidak dapat ku kembalikan.. aku mengingat pasti pertanyaan yang tepat adalah siapa? Tapi siapa yang dimaksudkan aku tidak tau.. 

Waktunya jam makan siang....

Ada kalanya aku akan makan di meja panjang bersama pasien lainnya. Mungkin tempat ini seperti tempat penampungan orang orang dengan penyakit yang sama dengan ku meskipun aku tidak tau aku sakit apa. Semua terlihat sehat sama seperti aku. Tapi sebenarnya mereka menderita sakit yang amat sangat.. Lihat itu ada seorang mantan tentara sepertinya yang sedang duduk di kursi roda dan menceritakan perjuangannya di Medan perang dengan semangatnya.. sambil memperagakan memegang senjata laras panjang. Setidaknya dia masih mempunyai ingatan tentang hidup sebelumnya. Sepertinya dia sangat berguna dulu. Aku? Entah lah.

Baiklah di sinilah aku. Meja panjang bersih dan sebentar lagi makanan ku datang.  Apa yang kita dapat hari ini? Hemm.. nasi, sayur, daging kecil yang terlihat enak dan juga pisang sebagai pencuci mulut. Makanan hari ini terlihat enak. Apa kah hari ini hari yang spesial? 
Baiklah.. saatnya menunggu.. aku memperluas pandangan ku mencari sesuatu dan aku menunggu...

Oh sebentar.. siapa yang aku tunggu? 

Aku seperti terlempar kedalam ruang gelap dan waktu berjalan mundur. Aku melakukan hal yang sama 5 hari yang lalu dan ...

DIA...

Wanita yang selalu ada untuk ku.. kemana dia? Dia.. aku bilang cinta padanya kan.. dia? Kemana? 

Jangan pergi!!!!!

....

Di sini aku.. di kasur .. menunggu..
Hari berlalu 
Bulan berlalu
Yang paling ku tunggu.. dia tak pernah datang.. sampai hari ini.
Kenapa? 

...

Ingin sakit kepala itu kembali dan dia kembali ada.. tetapi .. sakit itu secara ajaib tidak pernah datang lagi.. aku sembuh barang kali.. jika aku sembuh.. mungkin aku bisa mencarinya di luar sana.. dan kembali mengatakan  benar aku jatuh cinta padanya..

...

Waktu berlalu begitu cepat.. bulan demi bulan.. tapi dia tidak pernah kembali... 
...

Di sinilah aku...

Duduk diatasnya kursi ..

Di depan ku ada sebuah meja dengan tumpukan kertas dan kumpulan map aku tidak tau itu apa.. meja itu milik orang yang didepan ku.. seorang bersetelan rapi.. dengan jas putih bersih.. dia mempunyai tampang yang cukup menarik sebenarnya.. jika aku wanita aku akan jatuh cinta padanya.. sepertinya dia adalah tenaga medis. Kau tau orang menyebutnya dokter..

" Jonathan, bagaimana keadaan mu?" Dia melempar senyum pada ku dan memulai percakapan dengan sangat ramah.

" Sepertinya baik, beberapa waktu yang lalu sepertinya kondisi ku memburuk dan sekarang aku merasa lebih baik" 

" Ya.. sepertinya begitu. Kerena itulah anda di sini. "

Dia mulai mengambil beberapa berkas dan mulai membaca secara cepat membolak-balikan dokumen.

" Anda mengalami hari-hari berat Jhonatan. Hampir 5 tahun anda menjalani proses penyembuhan. Dan saya senang sekali anda sepertinya sudah pulih sepenuhnya" 

" Lima tahun dok? Saya sepertinya melewati banyak hal yang tidak saya ingat sama sekali" 

" Yap... Seperti yang saya katakan.. anda melewati hari2 berat.."

" Baiklah anda sudah sepenuhnya pulih, besok anda sudah diperbolehkan pulang, selamat Jhonatan" dia mengulurkan tangannya dengan senyum yang sangat cerah itu.
Aku membalas senyumnya dengan perasaan bingung. Dan kembali terduduk.

" Dok.. apakah ada yang menjemput saya? Keluarga atau seseorang" 
Sambil menatap ku dengan bingung 

" Mungkin anda sedikit lupa Jhonatan, itu adalah kondisi yang wajar. Anda tidak punya keluarga sama sekali. Anda tinggal sendirian. Anda dibawa kemari atas rujukan dari psikiater anda, tidak ada catatan mengenai keluarga anda di sini" 

Aku semakin bingung dengan kondisi ingatan ku..

" Dok.. boleh saya tanya satu hal lagi?"

" Baiklah apa itu Jhonatan?"

" Sebenarnya tempat apa ini? Dan sakit apa saya sebenarnya ?" 

" Ini rumah sakit jiwa Jhonatan. Anda memiliki gangguan pada otak anda. Skizofrenia itu nama penyakit anda. Sederhananya anda akan merasakan sakit yang tidak ada, Halusinasi, kebingungan.. Terutama pada masalah halusinasi.. itu bagian paling parah yang anda derita"

Aku terdiam dan terkejut dengan penyakit yang sebenarnya aku alami.

" Dok, boleh saya tanya sesuatu lagi dok? Apakah ada seseorang yang menemani saya saat makan atau saat penyakit saya kambuh? Seorang wanita sangat cantik rambutnya pendek sebahu dan dan..."
Belum sempat aku menyelesaikan gambarannya .. dokter memotong pembicaraan ku.

" Itu hanya halusinasi anda Jhonatan, anda menghabiskan waktu sendirian tanpa ada yang menemani. Saya senang anda bisa sembuh"

Aku seperti disambar petir dan bahkan tidak dapat berdiri dari kursi. Aku harus menerima kenyataan bahwa apa yang aku lihat.. dia ada.. ternyata tidak ada.. semua yang aku ingat.. waktu bersamanya yang terasa nyata. Ternyata semua bagian dari penyakit ku.. ILUSI.. indah .. tapi dia akan kembali lagi jika aku sakit.. aku mencintainya.. tapi ternyata dia ilusi itu.

...

...

...

Di sini lah aku.. menikmati hidup setelah sakit. Hidup 5 tahun dalam ilusi. Apa dia kembali?

Aku duduk di kursi empuk di rumahku yang aku tinggalkan selama 5 tahun.. di depan tv menikmati hari libur ku...  Aku masih teringat dengannya.. sedang apa dia di ilusi ku? 

...
.. 
...

Sebentar.. kepala ku terasa berat.. gelap...

Ah...!!!

Aku menarik nafas dengan cepat karena serangan mendadak itu.. seperti gelap.. 

Oh tidak.. seseorang berdiri di depan ku.. itu dia.. apa penyakit ku datang lagi? Aku rindu padanya. Tapi ini semua ilusi..

Dia datang dari arah depan ku menatap ke arah mata ku... 

" Kenapa Jhonatan? Kau tidak merindukan aku?"

Aku yang belum pernah mendengar suaranya dengan jelas. terkejut dan merasa suaranya sangat lembut sekali...

" Aku mencintaimu"  aku merespon balik dengan cepat. Kata-kata yang aku tahan selama berbulan bulan...

" Begitu juga aku Jhonatan... Tapi aku ini hanya ilusi mu. Bagaimana kau akan mencintai ku? Sedangkan kau nyata.. aku tidak"

" Tetap tinggal.. aku sayang pada mu.. aku lakukan apa saja untuk mu.." 

" Aku akan menghilang Jhonatan.. tidak akan ada yang ingat aku selain kamu.. " 

" Bagaimana jika aku juga menghilang bersama mu. Aku lakukan apa saja.. tetap tinggal"

" Jika begitu.. menghilanglah bersama ku Jhonatan.. ikut aku.. kita akan bahagia dalam ilusi.. hanya kau dan aku"

" Bagaiman supaya aku hilang?" 

" Aku ini tidak hidup Jhonatan. Ikutlah dengan ku.."

" jika aku mati.. kita akan menjadi tidak nyata... Maka aku kan mati sekarang juga"

" Mehilanglah bersama ku Jhonatan.. hanya kita berdua" 

Tanpa pikir panjang aku lari ke dapur mengambil sebilah pisau dan menikam tepat di jantung ku... Aku berlutut .. memandanginya di depan ku.. dia perlahan lahan memudar. 

" Aku akan menyusul mu... Aku mencintaimu" 

Dia semakin menghilang. Seketika pikiran ku terbuka.. ah .. sial .. hahahha  ini cuman hayalan... Apa benar aku akan menemukannya juga jika aku mati? Entah lah .. jika tidak .. yang penting aku pernah berjuang karena cinta. Walaupun semua yang aku lalui adalah ilusi.. ah dia cantik.. dia baik.. dia dunia ku.. tunggu aku... End.

Comments

  1. Ceritanya cukup menyentuh gan, semangat terus berkarya

    ReplyDelete

Post a Comment